Ari Untuk Ketum PBSI
Ari Untuk Ketum PBSI – masterprediksiskor – Ketua Pengprov PBSI Banten, Ari Wibowo, menyatakan siap bersaing di bursa pemilihan calon ketua umum PBSI 2020-2024. Sebagai bentuk keseriusannya, dia akan mengembalikan formulir pada Sabtu (24/10) besok.
Ari diusung 11 Pengurus Provinsi untuk maju dalam pemilihan ketua umum PBSI pada awal November mendatang. Ia dipercaya pengurus daerah karena latar belakangnya sebagai pembina klub, sehingga dinilai mengerti persoalan detail bulutangkis.
Ari bersama tim suksesnya kemudian mempersiapkan persyaratan yang diperlukan, meskipun sempat mengalami sedikit kendala. Dia dan timnya harus menghadap KONI Pusat untuk mendapatkan surat tidak sedang menjabat di KONI dalam semua tingkatan. Sementara kondisi saat ini sedang banyak demonstrasi.
“Besok (saya kembalikan formulir). Saat ini kami sedang menyiapkan berkas yang kurang. Saya direport oleh tim kemarin bahwa ada persyaratan yang harus diketahui KONI Pusat. Informasinya mendadak, jadi saya dan tim sedang menuju ke kantor KONI sekarang,” kata Ari kepada detikSport, Jumat (23/10/2020).
Baca Juga: Target Jojo dan Ginting
Ia kemudian menjelaskan alasan ikut bersaing dalam bursa pencalonan Ketum PBSI. Menurutnya karena diusung rekan-rekannya dari Pengprov.
“Awalnya saya belum merasa yakin, karena bicara bulutangkis yang notabene olahraga potensi di negara kita, jadi saya tidak ingin coba-coba. Tapi ketika teman-teman meyakinkan, seiring waktu akhirnya saya setuju,” dia menjelaskan.
Pria berusia 45 tahun itu bahkan tak gentar meskipun banyak orang yang menilai dia hanya sebagai penggembira karena latar belakang pesaingnya yang lebih besar.
Selain Ari, sempat muncul nama Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko dan Ketua Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI Agung Firman Sampurna. Belakangan Moeldoko memutuskan tidak ikut bursa pencalonan karena pertimbangan tugas negara yang kian besar. Sementara Agung Firman Sampurna, menurut Ketua Tim Penjaringan Munas PBSI, sudah mengambil formulir dalam bursa calon ketum PBSI.
“Saya menikmati saja, saya kembalikan ke teman-teman (Pengprov). Selagi mereka masih konsisten, komitmen, mendukung kita, ya mengalir saja,” dia menjelaskan.
“Tentu di last minute di beberapa hari belakang kami ada komunikasi dengan pihak Djarum, yang di dalamnya ada Pengprovnya ada Jawa Timur, Jawa Tengah, Yogyakarta, yang notabene lumbung pemain. Dari support mereka tambah besar keyakinan saya. Tapi kalau pertimbangannya apa beliau mendukung saya, harus ditanyakan kepada mereka,” tegas dia.
Menyoal apa yang ia janjikan untuk masa depan bulutangkis Indonesia, pria kelahiran Semarang, 6 Desember 1975 ini mengatakan estafet prestasi menjadi skala prioritasnya.
“Mungkin dalam jangka pendek ya. Pembinaan bulutangkis kan tidak seperti makan cabai. Tentu apa yang sudah dipersiapkan para ketua terdahulu bukan berarti saya enak memetiknya. Tapi bagaimana memoles dan memaksimalkan,” tuturnya.
“Jadi seperti program prioritas yang lain bagaimana kita memajukan potensi daerah dan Jawa, ini program menegah dan jangka panjang. Mungkin dengan hadirnya Djarum kita bisa bersinergi,” ucapnya.