Lagi Ramai Nih, Kemenangan
WWW.MASTERPREDIKSISKOR.COM – Jelang balapan MotoGP Prancis di Sirkuit Le Mans, akhir pekan ini, muncul kabar mengejutkan. Mereka melaporkan, pembalap Ducorsportmagazine.ati, Pecco Bagnaia memenangi balapan MotoGP Spanyol di Sirkuit Jerez, beberapa waktu lalu dengan cara ilegal. Situs tersebut mengklaim, Pecco Bagnaia turun balapan dengan tekanan angin di bawah regulasi selama race MotoGP Spanyol yang berjalan 25 lap. Menariknya bukan cuma Pecco Bagnaia, pembalap tim satelit Pramac Ducati, Jorge Martin juga melakukan hal serupa. Sayangnya ia mengalami kecelakaan ketika balapan baru berjalan 1 lap.
SENSOR TEKANAN ANGIN
Lantas apakah klaim dari situs motorsportmagazine.com benar adanya? Mengutip situs Speedweek, sejak MotoGP Italia 2016, Kejuaraann Dunia Balap Motor memang memiliki alat sensor tekanan ban baik depan maupun belakang. Salah satu alasannya: pada sesi tes Sepang, Februari 2016, ban belakang Loris Baz di tiba-tiba meledak saat kecepatan motornya tembus 330 km/jam. Kala itu Michelin sebagai pemasok ban tunggal ajang MotoGP menyalahkan tekanan ban yang tidak mencukupi sehingga ban Loris Baz sampai meledak. Nah regulasi mengatur tekanan ban minimum adalah 1,9 bar untuk ban depan dan 1,7 bar untuk ban belakang. Menariknya ada hal abu-abu dari regulasi ini. Pelanggaran ringan peraturan di atas tidak akan mendapat hukuman. Gigi Dall Igna, Manajer Umum Ducati Corse pun telah membela diri terhadap tuduhan kemenangan Pecco Bagnaia di MotoGP Spanyol ilegal. Dia menyebut regulasi soal tekanan ban memang belum benar-benar menjelaskan batas mana yang dianggap salah.
KOMENTAR DALL’igna
“Saat ini, sistem yang digunakan semua tim tidak dapat diandalkan. Itu berarti kami menggunakan sensor yang berbeda,” kata Dall’igna. “Sistem ini tidak anti penipuan. Jika seseorang mau, mereka dapat mengelabui sistem dan memodifikasi atau memanipulasi nilai tekanan ban.” “Itu sebabnya Anda tidak bisa menjatuhkan sanksi atau penalti jika tekanan ban tidak sesuai,” lanjutnya. Artinya pemangku kepentingan harus memperjelan regulasi soal tekanan ban ini agar tidak lagi menjadi polemik ke depannya.